Keamanan siber seringkali dipandang sebagai sesuatu yang relevan bagi instansi besar, perusahaan besar, atau individu dengan kekayaan signifikan. Namun, kenyataannya, ancaman siber bisa menargetkan siapa saja. Artikel ini akan mengungkap beberapa mitos umum tentang keamanan siber dan menggantinya dengan fakta-fakta penting yang perlu diketahui oleh setiap orang.
“Saya bukanlah target bagi penjahat siber.”
Pernyataan di atas sering kali menjadi anggapan bagi orang-orang di kalangan umum. Padahal faktanya penjahat siber menargetkan semua orang, bukan hanya perusahaan besar atau individu kaya. Penjahat siber tidak hanya mengincar perusahaan besar atau individu kaya. Informasi pribadi, bisnis kecil, dan pengguna (user) sehari-hari juga menjadi target yang berharga. Tindakan seperti pencurian identitas, ransomware, dan kejahatan siber lainnya bisa menyasar siapa saja yang memiliki informasi yang bisa dimanfaatkan. Bahkan data pribadi seperti nomor telepon, alamat email, atau detail kartu kredit bisa menjadi sasaran yang menggiurkan bagi penjahat siber. Penting untuk menyadari bahwa data yang mungkin dianggap sepele oleh pemiliknya bisa sangat berharga bagi penjahat.
Mari ambil contoh kasus. Seorang penjahat siber berhasil mencuri identitas seorang mahasiswa dengan memanfaatkan informasi pribadi yang ditemukan di media sosial. Penjahat tersebut kemudian menggunakan identitas tersebut untuk membuka akun bank dan kartu kredit, yang menyebabkan kerugian finansial yang signifikan bagi korban.
“Kata sandi yang kuat adalah satu-satunya yang saya butuhkan untuk tetap aman.”
Meskipun kata sandi yang kuat itu krusial, itu bukanlah satu-satunya langkah yang dibutuhkan. Kata sandi yang kuat memang merupakan elemen dasar dari keamanan siber. Namun, ini hanya satu bagian dari strategi keamanan yang efektif. Autentikasi multi-faktor (MFA), update perangkat lunak yang rutin, dan perilaku online yang berhati-hati juga sangat penting. Mengaktifkan MFA dapat menambahkan lapisan keamanan tambahan, sementara menjaga perangkat dan aplikasi tetap diperbarui membantu mencegah eksploitasi kerentanan yang diketahui.
Langkah-langkah tambahan:
1. Autentikasi Multi Faktor (MFA).
Menggunakan MFA menambahkan lapisan keamanan dengan meminta pengguna untuk memberikan lebih dari satu bentuk identifikasi sebelum mengakses akun.
2. Pembaruan Rutin.
Selalu perbarui perangkat lunak dan aplikasi untuk menutup celah keamanan yang mungkin dieksploitasi oleh penjahat siber.
3. Perilaku Online yang Aman.
Hindari mengklik tautan yang mencurigakan, jangan mengunduh lampiran dari sumber yang tidak dikenal, dan waspada phishing.
“Keamanan siber adalah tanggung jawab departemen IT”
Padahal keamanan siber adalah tanggung jawab semua orang. Menganggap bahwa keamanan siber hanya tanggung jawab departemen IT adalah kesalahan besar. Karyawan di semua tingkatan harus mempraktekkan kebiasaan online yang aman dan menyadari potensi ancaman. Bahkan di rumah, setiap individu perlu memahami pentingnya menjaga keamanan perangkat dan informasi mereka. Pendidikan dan pelatihan tentang praktik terbaik keamanan siber harus menjadi prioritas untuk semua orang.
Tindakan yang dapat dilakukan oleh setiap individu:
1. Pendidikan dan Pelatihan.
Ikuti pelatihan keamanan siber yang ditawarkan oleh perusahaan atau organisasi.
2. Kebiasaan yang aman.
Gunakan kata sandi yang kuat, aktifkan MFA, dan hindari berbagi informasi pribadi secara berlebihan di media sosial.
3. Laporan insiden.
Segera laporkan setiap aktivitas mencurigakan kepada tim IT atau keamanan.
“Saya bisa mengetahui apakah sebuah website aman hanya dengan melihatnya”
Faktanya tidak selalu mungkin untuk mengetahui apakah sebuah situs web aman hanya dengan melihatnya. Sekilas, sebuah situs web mungkin terlihat aman, tetapi itu tidak selalu menjadi indikator yang dapat diandalkan. Memeriksa apakah URL menggunakan HTTPS dan mencari ikon gembok adalah langkah awal yang baik. Namun, situs phising yang meniru situs asli bisa sangat meyakinkan. Oleh karena itu, selalu waspada dan gunakan software keamanan untuk memindai ancaman potensial.
Tanda-tanda situs web yang mungkin tidak aman:
1. URL yang aneh.
Perhatikan perbedaan kecil dalam URL, seperti penggantian huruf tambahan karakter.
2. Konten yang tidak relevan.
Situs web yang aman biasanya memiliki konten yang relevan dan profesional.
3. Sertifikat keamanan.
Pastikan situs memiliki sertifikat SSL yang valid dengan memeriksa ikon gembok di bilah alamat browser.
“Email dari kotak yang dikenal selalu aman.”
Faktanya akun email bisa diretas, dan penjahat siber bisa mengirim email phising dari alamat yang terpercaya. Hanya karena email tampak berasal dari seseorang yang Anda kenal, bukan berarti email tersebut aman. Akun email bisa diretas, dan penjahat siber bisa mengirim email phising dari alamat terpercaya. Selalu verifikasi email yang mencurigakan, bahkan jika tampak berasal dari seseorang yang Anda kenal. Perhatikan tanda-tanda peringatan seperti permintaan informasi pribadi atau lampiran yang tidak biasa.
Langkah-langkah untuk memeriksa email yang mencurigakan;
1. Verifikasi dengan menghubungi pengirim.
Jika Anda ragu, maka hubungi pengirim melalui metode komunikasi lain untuk memastikan keaslian email.
2. Periksa alamat email.
Periksa kembali alamat email pengirim untuk memastikan tidak ada kesalahan atau penyamaran.
3. Hindari mengklik tautan atau mengunduh lampiran.
Jangan mengklik tautan atau mengunduh lampiran dari email yang tidak terduga atau mencurigakan.
“Keamanan siber terlalu mahal untuk bisnis kecil.”
Faktanya, meskipun langkah-langkah keamanan siber yang canggih bisa mahal, dan banyak langkah terjangkau yang bisa diambil oleh bisnis kecil untuk meningkatkan keamanan mereka. Bisnis kecil sering kali berpikir bahwa mereka tidak mampu untuk menerapkan langkah-langkah keamanan siber yang lebih efektif. Namun, ada banyak tindakan yang terjangkau dan bisa secara signifikan meningkatkan keamanan. Menggunakan kata sandi yang kuat, mengaktifkan MFA, dan melatih karyawan tentang praktik terbaik keamanan siber adalah langkah awal yang baik. Selain itu, banyak perangkat lunak keamanan yang menawarkan paket khusus untuk usaha kecil dengan harga yang lebih terjangkau.
Langkah-langkah terjangkau untuk meningkatkan keamanan siber bisnis kecil:
1. Kata sandi yang kuat dan unik.
Gunakan kata sandi yang kompleks dan berbeda untuk setiap akun.
2. Autentikasi Multi Faktor (MFA).
Aktifkan MFA untuk semua akun yang mendukung.
3. Pendidikan dan Pelatihan Karyawan.
Berikan pelatihan rutin tentang praktik keamanan siber terbaik.
4. Backup data secara berkala.
Lakukan backup data secara rutin dan simpan di lokasi yang aman.
Dengan memahami fakta-fakta ini, kita dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk melindungi diri kita dari ancaman siber. Keamanan siber adalah tanggung jawab bersama dan harus menjadi prioritas bagi setiap individu dan organisasi.