Design Pattern: IT Engineer wajib tau hal ini
Wawasan

Design Pattern: IT Engineer wajib tau hal ini

Vodjo

Dalam dunia pemrograman, terdapat banyak masalah yang kerap kali muncul berulang kali. Untuk mengatasi isu-isu tersebut dengan cara yang efisien, muncullah konsep yang disebut design pattern. Design pattern adalah solusi umum yang telah terbukti efektif dalam memecahkan masalah tertentu dalam konteks desain software. Bagi para IT engineer pemula, memahami dan menerapkan design pattern bisa menjadi langkah penting dalam meningkatkan keterampilan dan kualitas kode yang dihasilkan. 

Apa itu Design Pattern? 

Design pattern terbagi dalam tiga kategori utama; Creational, structural, dan behavioral. 

1. Creational pattern. 

Pola ini berkaitan dengan cara pembuatan objek. Tujuannya adalah untuk mengendalikan instansi objek dan memastikan fleksibilitas dalam proses tersebut. Berikut contohnya; 

  • Singleton: Menjamin bahwa sebuah kelas hanya memiliki satu instansi dan menyediakan akses global ke instansi tersebut. 
  • Factory method; Menyediakan antarmuka untuk membuat objek, tetapi memungkinkan subclass yang memutuskan kelas mana yang akan diinstansiasi. 
  • Abstract factory; Menyediakan antarmuka untuk membuat keluarga objek terkait atau bergantung tanpa menentukan kelas konkret. 

2. Struktural patterns.

Pola ini berkaitan dengan bagaimana kelas dan objek disusun untuk membentuk struktur yang lebih besar. Contohnya sebagai berikut; 

  • Adapter; Memungkinkan dua antarmuka yang tidak kompatibel bekerja bersama dengan membuat adaptor yang mengubah satu antarmuka ke antarmuka lain. 
  • Decorator; Menambahkan tanggung jawab tambahan pada objek secara dinamis tanpa mengubah kodenya. 
  • Composite: Menggabungkan objek ke dalam struktur pohon untuk mewakili hirarki bagian-keseluruhan. 

3. Behavioral Patterns.

Pola ini berkaitan dengan bagaimana objek berinteraksi dan berkomunikasi satu sama lain. Contohnya; 

  • Observer; Mendefinisikan hubungan satu ke banyak objek sehingga Ketika satu objek berubah status, semua objek yang bergantung padanya diberitahu dan diperbarui secara otomatis. 
  • Strategy: Mendefinisikan keluarga algoritma, mengenkapsulasi masing-masing, dan membuatnya dapat dipertukarkan. 
  • Command: Mengubah permintaan menjadi objek yang berisi semua informasi tentang permintaan tersebut. 

Keuntungan Menggunakan Design Pattern.

1. Reusability.

Design pattern membantu dalam menciptakan solusi yang dapat digunakan kemabli untuk masalah serupa di masa depan. Hal ini mengurangi waktu pengembangan dan meningkatkan efisiensi

2. Pemeliharaan yang lebih baik.

Kode yang menggunakan design pattern cenderung lebih terstruktur dan mudah dimengerti, sehingga mempermudah pemeliharaan dan perbaikan bug. 

3. Fleksibilitas dan Ekstensibilitas.

Design pattern menyediakan cara untuk mengubah bagian dari sistem tanpa mengganggu bagian lain, sehingga membuat sistem lebih fleksibel dan mudah diperluas. 

4. Standarisasi.

Menggunakan design pattern memberikan standar dalam pengembangan software, yang memudahkan komunikasi antar tim dan dokumentasi. 

Contoh Penerapan Design Pattern

Mari kita lihat sebuah contoh sederhana dari pengguna design pattern dalam kode. Misalkan kita ingin membuat sebuah sistem log yang hanya boleh memiliki satu instansi (Singleton pattern). 

Dengan menggunakan pattern Singleton, kita memastikan bahwa hanya ada satu instansiasi dari kelas ‘Logger’ yang digunakan di seluruh aplikasi, yang dapat diakses secara global. 

Tips untuk Menguasai Design Pattern

1. Practice makes perfect. 

Bacalah buku dan artikel tentang design pattern, seperti “Design Patterns: Elements of Reusable Object-Oriented Software” oleh Gang of Four. Praktikkan dengan membuat proyek kecil yang menerapkan berbagai pattern. 

2. Analisis Kode yang Ada. Tinjau.

Tinjau kode dari proyek yang sudah ada dan coba identifikasi pattern yang digunakan. Ini akan membantu dalam memahami bagaimana pattern diterapkan dalam konteks dunia nyata. 

3. Gunakan Saat Dibutuhkan.

Jangan memaksakan penggunaan design pattern jika tidak diperlukan. Pilih pattern yang sesuai dengan masalah yang dihadapi. 

4. Berkolaborasi.

Diskusi dengan rekan tim dan mentor untuk mendapatkan perspektif berbeda dan belajar dari pengalaman mereka. 

Kesimpulan 

Design pattern sebagai alat yang sangat berguna dalam software development, mereka tetap harus digunakan dengan bijak dan dalam konteks yang tepat. Penting bagi para engineer, terutama yang masih pemula, untuk memahami kapan dan bagaimana menggunakan design pattern serta menggali potensi kekurangan dan risiko yang terlibat. Dengan pendekatan yang tepat, design pattern dapat sangat meningkatkan kualitas dan efisiensi pengembangan software, namun penggunaan yang tidak tepat dapat menimbulkan kompleksitas dan masalah tambahan.  

Design pattern adalah alat penting dalam pengembangan perangkat lunak yang membantu IT engineer dalam membuat solusi yang lebih efisien, dapat dipelihara, dan fleksibel. Dengan memahami dan menerapkan design pattern, IT engineer pemula dapat meningkatkan kualitas kode dan menjadi lebih siap menghadapi tantangan dan berlatih untuk menguasai design pattern, karena ini adalah investasi berharga dalam karier Anda sebagai seorang software developer. 


Bagikan Artikel Ini

Vodjo